Terletak di ujung utara Northern Territory (NT), atau juga dikenal sebagai Australia Utara, Kota Darwin benar-benar surga tropis di Negeri Kanguru.
Ini adalah satu-satunya ibukota negara bagian Australia dengan iklim tropis, menjadikannya tempat liburan yang sempurna bagi wisatawan dari kota-kota seperti Sydney dan Melbourne, untuk melepaskan diri dari udara dingin dan nikmati suhu rata-rata musim dingin 30 derajat Celsius, dengan sesekali hujan menyejukkan.
Darwin memiliki atmosfer yang berbeda dari daerah tropis pada umumnya, karena bertemu dengan kehidupan pedalaman Australia yang khas, di mana berhasil memadukan nuansa kota kecil yang ditumbuhi alam terbuka dengan sejarah yang menarik, hadiah yang berkembang dan multibudaya.
Untuk pergi ke Darwin, ada cukup banyak penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan Bali. Kunjungi situs atau download aplikasi Traveloka di gadget-mu untuk mendapatkan tiket pesawat ke Australia dengan harga terbaik. Temukan pula beragam promo menarik yang akan kian meningkatkan nilai perjalananmu.
Sementara itu, ada banyak hal yang dapat dilakukan di sini, baik bagi pecinta alam, penggemar galeri, pemburu kuliner lazat, dan maniak olahraga sekalipun. Kota cantik ini layak menjdapat tempat di jadwal perjalananmu ke Australia. Mari jelajahi hal-hal terbaik yang dapat dilakukan di Darwin berikut.
- Bercengkerama Dekat dengan Buaya
Buaya merupakan ikon dari Northern Territory, di mana kamu bahkan bisa melihat pertunjukkan gulat dengan hewan buas ini. Karena tingginya prevalensi buaya di perairan di sekitar Darwin, bahkan ada pantai yang tidak aman untuk berenang.
Namun, ada beberapa tempat di mana kamu bisa menikmati pengalaman berada lebih dekat dengan reptil yang luar biasa ini, tanpa risiko mencelakai diri sendiri.
Crocosaurus Cove menawarkan pengalaman Kage of Death yang menakutkan, namun juga seru. Di sini, kamu akan dimasukkan ke dalam sangkar besi yang didesain dengan keamanan tinggi, untuk kemudian masuk ke dalam perairan penuh buaya berukuran besar. Kamu bisa memberikan makan langsung di habitatnya dengan sensasi sport jantung yang tidak akan pernah terlupakan.
Ada juga Crocodylus Park, yang didirikan oleh seorang ahli biologi buaya. Destinasi ini sedikit lebih ramah keluarg, karena di sinilah tempat terbaik untuk mengenal reptil andalan Darwin, yang ditangkarkan lebih dari seribu ekor.
Ada juga sumber koleksi informatif yang sangat baik tentang buaya dan banyak penghuni Taman lainnya, mulai dari iguana yang terancam punah hingga meerkat yang menggemaskan.
- Kepulauan Tiwi
Kepulauan Tiwi adalah rantai dari sembilan pulaus sepanjang 80 kilometer di utara Darwin, di mana dua pulau terbesarnya telah dihuni dan menjadi suguhan wisata menarik di Northern Territory. .
Sebagian besar penduduk kedua pulau ini adalah orang-orang Tiwi, penduduk asli Australia yang diyakini telah tinggal di sana setidaknya selama 7.000 tahun. Mereka juga merupakan masyarakat adat pertama yang secara historis telah mencatat kontak dengan orang Eropa, yakni dengan penjelajah Belanda, pada awal Abad ke-18.
Kepulauan ini adalah tempat yang menarik dikunjungi, untuk menikmati sejarah dan budaya pribumi yang dinamis, dengan adegan seni lokal yang berkembang dan merupakan bagian penting dari budaya serta ekonomi Kepulauan Tiwi. DItambah dengan mitos dan cerita menarik yang memainkan peran utama dalam membentuk komunitas mereka, kamu akan dibuat kagum oleh kebiasaan hidup setempat.
Lokasi ini menjadi tetirah yang indah bagi pecinta alam dan pengamat burung, di mana pulau-pulau yang telah terpisah dari daratan Australia sejak zaman es terakhir, menghadirkan banyak spesies langka yang unik. Perairan di sini juga merupakan rumah dari program konservasi penyu lautyang merupakan satu persen dari total populasi hewan langka tersebut saat ini.
Kamu juga akan menemukan berbagai macam bunga lorikeets dan rosella utara yang cantik di sini, dan banyak spesies burung cantik lainnya.
- Museum & Art Gallery of Northern Territory
Northern Territory memiliki sejarah yang menarik, mulai dari kisah perjalanan masyarakat pribumi prasejarahnya yang dimulai sekitar 60.000 tahun silam, hingga permukiman awal Darwin oleh komunitas Eropa sebagai perbatasan terdepan, sebelum menjadi ibukota kolonial yang hidup.
Museum dan galerinya benar-benar menarik. Galeri misalnya, memamerkan seni kontemporer dan tradisional, dengan fokus pada seniman lokal (Eropa dan pribumi). Ada juga kafe besar yang menghadap ke pantai yang merupakan tempat sempurna untuk bersantai setelah beberapa jam menjelajah dan mengamati semua koleksi museum.
- Bersantai di Wave Lagoon
Dengan cuaca panas yang konsisten bahkan di musim dingin, Wave Lagoon benar-benar tempat sempurna merasakan pengalaman bersantai di pantai, lengkap dengan pemandangan set laguna yang didesain sangat indah. Seperti yang kamu duga dari namanya, ini merupakan sebuah kolam ombak, dengan ketinggian ombak maksimal mencapai 1,7 meter, tetapi secara bertahap menjadi lebih rendah tergantung pada bagian kolam mana yang kamu jelajahi.
Pantai-pantai di Darwin umumnya merupakan varietas yang dipenuhi buaya, jadi Wave Lagoon adalah alternatif terbaik untuk meraskaan suasana pantai setempat dengan aman. Lokasi ini adalah bagian dari kompleks Darwin Waterfront, di mana turut menyediakan pusat perbelanjaan dan sentra kuliner menarik.
- Menyelami Jejak Budaya Tionghoa di China
Darwin adalah kota kosmopolitan, dengan populasi masyarakat keturunan Tionghoa yang cukup besar yang pada satu titik (tahun 1870-an) bahkan melebihi jumlah penduduk Eropa.
“Para kuli” dikontrak untuk bekerja di ladang emas dan membangun rel kereta, hingga suatu ketika pada akhir abad ke-19, populasi masyarakat etnis Tionghoa di wilayah terkait mencapai sekitar enam ribu jiwa.
Saat ini, populasi kelompok masyarakat China di Darwin berada di angka sekitar 3.500 orang, di mana Kuil dan Museum Chung Wah merupakan salah satu titik fokus komunitas terkait.
Museum ini mendokumentasikan sejarah penduduk China di Northern Territory selama lebih dari satu abad, dan kuil yang indah (awalnya dibangun pada tahun 1887) digunakan setiap hari sebagai tempat ibadah.