Masa menjelang persalinan adalah periode yang penuh perubahan fisik dan emosional bagi seorang ibu hamil. Selain kontraksi, rasa lelah, atau ketidaknyamanan lainnya, banyak calon ibu juga mengalami keringat yang muncul lebih sering dan dalam jumlah cukup banyak. Tidak sedikit yang kemudian bertanya-tanya, apakah keringat berlebih menjelang persalinan adalah sesuatu yang normal, atau justru tanda adanya masalah kesehatan?
Artikel ini akan membahas penyebab umum keringat berlebih yang terjadi pada akhir kehamilan, faktor risiko yang memengaruhinya, serta tips sederhana untuk mengatasinya agar ibu lebih nyaman menghadapi proses melahirkan.
Perubahan Hormon Menjelang Persalinan
Salah satu alasan paling umum munculnya keringat berlebih menjelang persalinan adalah perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Menjelang kelahiran, tubuh memproduksi lebih banyak hormon oksitosin, estrogen, dan progesteron untuk mempersiapkan rahim, jalan lahir, serta merangsang kontraksi.
Peningkatan hormon-hormon ini dapat memengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di otak (hipotalamus). Akibatnya, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap suhu lingkungan dan lebih mudah mengeluarkan keringat, bahkan ketika suhu sekitar tidak terlalu panas.
Peningkatan Metabolisme Tubuh
Pada akhir masa kehamilan, metabolisme ibu cenderung meningkat. Hal ini terjadi karena tubuh bekerja lebih keras untuk mendukung pertumbuhan janin, mempersiapkan energi untuk proses melahirkan, dan memproduksi ASI. Metabolisme yang lebih tinggi memicu peningkatan suhu tubuh, sehingga kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
Itulah sebabnya, banyak ibu hamil yang merasa tubuhnya lebih cepat panas, terutama saat beraktivitas ringan, dan keringat pun lebih mudah keluar.
Perubahan Berat Badan dan Volume Darah
Seiring bertambahnya usia kehamilan, berat badan ibu akan meningkat, begitu pula dengan volume darah yang mengalir dalam tubuh. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh organ, termasuk ke kulit. Peningkatan aliran darah ke kulit membantu tubuh melepaskan panas, tetapi juga dapat memicu keringat berlebih menjelang persalinan.
Pada sebagian ibu, keringat biasanya lebih banyak muncul di area ketiak, punggung, leher, atau wajah.
Aktivitas Fisik dan Persiapan Tubuh Menghadapi Persalinan
Menjelang waktu persalinan, banyak ibu hamil disarankan untuk tetap aktif melakukan aktivitas ringan, seperti jalan kaki atau senam hamil. Aktivitas ini memang bermanfaat untuk memperlancar proses kelahiran, namun dapat memicu keluarnya keringat lebih banyak.
Selain itu, tubuh juga mulai “berlatih” menghadapi persalinan dengan memunculkan kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini kadang membuat tubuh terasa hangat, sehingga memicu keringat keluar.
Faktor Emosional: Kecemasan dan Stres
Tak bisa dipungkiri, menjelang kelahiran, banyak calon ibu merasa cemas atau tegang memikirkan proses persalinan. Kondisi psikologis ini dapat memicu reaksi tubuh yang disebut respon “fight or flight”, di mana hormon adrenalin meningkat. Salah satu efek dari lonjakan adrenalin adalah meningkatnya produksi keringat, terutama di telapak tangan, kaki, dan ketiak.
Jadi, jika Anda merasa berkeringat lebih banyak ketika memikirkan persalinan atau saat kontraksi mulai terasa, kemungkinan besar itu berkaitan dengan faktor emosional.
Kondisi Medis yang Perlu Diwaspadai
Walaupun umumnya keringat berlebih adalah hal normal, ada beberapa kondisi medis yang dapat membuat ibu berkeringat lebih banyak dari biasanya. Beberapa di antaranya adalah:
- Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat meningkatkan metabolisme, menyebabkan tubuh mudah panas dan berkeringat.
- Infeksi
Jika keringat berlebihan disertai demam, menggigil, atau nyeri, kemungkinan ada infeksi yang perlu segera ditangani.
- Preeklamsia
Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan gejala lain seperti sakit kepala atau gangguan penglihatan.
- Hipoglikemia
Kadar gula darah yang turun drastis bisa memicu keringat dingin.
Jika keringat berlebih menjelang persalinan muncul bersamaan dengan gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan.
Tips Mengatasi Keringat Berlebih Menjelang Persalinan
Agar lebih nyaman saat menghadapi kelahiran, ibu bisa mencoba beberapa langkah sederhana berikut:
- Gunakan Pakaian yang Nyaman
Pilih pakaian berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik dan memberikan sirkulasi udara yang cukup.
- Minum Air yang Cukup
Berkeringat banyak dapat membuat tubuh kehilangan cairan. Pastikan untuk minum air putih secara rutin agar terhindar dari dehidrasi.
- Hindari Lingkungan Terlalu Panas
Usahakan berada di tempat yang sejuk, terutama saat kontraksi mulai terasa. Gunakan kipas atau pendingin ruangan jika perlu.
- Kendalikan Stres
Lakukan latihan pernapasan, meditasi, atau yoga khusus ibu hamil untuk membantu menenangkan pikiran.
- Batasi Aktivitas Berat
Jika merasa mudah berkeringat, hindari aktivitas fisik yang terlalu melelahkan, terutama menjelang waktu persalinan.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Keringat berlebih memang sering kali normal selama kehamilan, namun ada beberapa tanda yang mengharuskan ibu segera memeriksakan diri, seperti:
- Keringat disertai demam tinggi atau menggigil.
- Keringat muncul bersamaan dengan pusing hebat, pandangan kabur, atau nyeri dada.
- Terjadi penurunan gerakan janin atau kontraksi sangat kuat yang disertai perdarahan.
Jika gejala tersebut muncul, jangan menunda untuk memeriksakan diri agar dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.
Keringat berlebih menjelang persalinan adalah kondisi yang cukup umum dialami oleh banyak ibu hamil. Perubahan hormon, peningkatan metabolisme, bertambahnya volume darah, hingga faktor emosional merupakan penyebab paling sering. Meski demikian, tetap penting memperhatikan tanda-tanda yang tidak biasa agar masalah serius dapat ditangani sejak dini.
Dengan memahami penyebabnya, calon ibu dapat lebih tenang dan fokus mempersiapkan diri untuk proses kelahiran. Dukungan pasangan, keluarga, dan tenaga kesehatan juga sangat membantu agar ibu merasa nyaman, aman, dan percaya diri saat menyambut buah hati ke dunia.